Wednesday, August 30, 2017

TAMAN PROKLIM SUMAMPIR

Ini tentang kecintaan kami kepada sampah... sampah yg ada di sekitar kita karena asalnya dari kita sendiri. Taman Proklim Sumampir lalu menjadi area aplikasi kreasi kami. Semoga memberi inspirasi...

Wednesday, June 14, 2017

DARI TALAGENING UNTUK PURBALINGGA : SEBUAH PERJALANAN

Saat kita memasuki sebuah desa yang berkecukupan, anda pasti merasakan masyarakatnya yang diam. Mungkin karena diam itu emas, jadi banyak diam akan membuat banyak emas yang terkumpul. Masyarakat pada level ini cenderung cuek dengan desanya, dan hanya memunculkan segelintir orang yang sangat keras membela desanya. Mereka cukup berada pada zona nyamannya (EMAS), dan tidak beranjak menuju BERLIAN. Talagening adalah sebuah desa yang sudah "cukup", ia tidak perlu melakukan apapun kalau hanya sekedar menjadi desa yang hidup. Desa kecil di Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga ini tidak memiliki masalah berat. Semuanya sudah berjalan semestinya. Tahun ini segalanya menjadi berubah, kesadaran untuk tidak sekedar hidup, telah membuat Talagening melakukan berbagai cara. Desa ini mulai masuk menjadi kontributor pengembangan kawasan desa lain, mungkin juga kecamatan lain, dan jelas semuanya didedikasikan untuk Purbalingga tercinta. Dalam salah satu rumus pengembangan desa, anda perlu membuat “bom helium” pada masyarakat yang diam, sebuah ledakan terukur yang hanya dirancang untuk membuat kaget dan tidak membahayakan. Ledakan itu membuat yang tertidur menjadi terbangun, yang sedang berjalan lambat menjadi mempercepat langkah, yang sedang berjalan sangat cepat akan terhenti sejenak. Ujung dari semua itu adalah berkumpulnya banyak orang, lintas generasi dan pastilah lintas profesi. Mereka membicarakan satu tema dengan sudut penafsiran yang sangat beragam. Dan sesuai skenario, tema itu akan hilang secara cepat seperti halnya helium, dan berubah menjadi tema yang lain. Tema tentang desa, tema yang selama ini dianggap tidak menarik. (teori pengembangan desa yang partisipatif adalah saat konsepnya lebih banyak "mendengar" suara rakyat, dan bagaimana bisa mendengar jika rakyat tidak berbicara he he he..] Sudah beberapa bulan, desa yang hanya 7 menit ditempuh dari Kota Perdagangan Bobotsari, membuat rangkaian berlian bagi desanya. Potensi desanya mulai dikembangkan sebagai trigger pengembangan desanya. Desa ini melepaskan diri dari siklus masalah yang terus berulang, dengan “urus potensi, masalah diselesaikan”, dan bukan kehabisan waktu dan biaya untuk menyelesaikan masalah dan lupa pada pengembangan potensi desa. (bersambung) mereka sedang membuat Taman Cinta Talagening, Membuat Kampung Lampion (produksi & wisata), Wisata Jembatan Air Warna Warni, Pengembangan Curug Ciputut, Wisata Teknologi Tepat Guna Pompa Hydram, Program Satu Grumbul Satu Komoditas dll

Saturday, June 3, 2017

TAMAN CINTA TALAGENING

Sunday, March 26, 2017

LEMBAH JAYANIMAN : AGAR JAYA KITA HARUS BERIMAN

Ini adalah salah satu investasi sosial seseorang yang diam-diam sangat terpengaruh dengan status saya tentang investasi sosial yang dilakukan Dedhy Kurniawan. (semoga mas dedhy cukup tersanjung he he he) Lembah Jayaniman adalah sebuah lembah di bawah Kopiah, sebuah puncak bukit di Desa Tanalum Kec. Rembang Purbalingga. Sebuah tempat yang sangat dekat dengan pertigaan Desa Tanalum. Jayaniman adalah nama tua (bukan nama yang dibuat sekarang), sejarah tentang nama ini sesungguhnya tidak tertulis dengan tinta, itulah sebabnya sebagian orang tidak mengetahuinya, bahkan termasuk sebagian warga Desa Tanalum sendiri. Satu-satunya cerita yang kemudian menjadi benang merah adalah hubungan posisinya antara Lembah Jayaniman dan Puncak Kopiah. Legenda Jayaniman adalah cerita tentang pembelajaran kegagalan, tentang niat banyak orang yang ingin berjaya tetapi kemudian tersungkur karena tidak beriman. Cerita tentang seseorang yang tidak juga menemukan jalan keluar, karena lebih mempercayai prinsip " saya akan beriman,jika masalah hidup saya teratasi". Padahal rumus Yang Memiliki Alam Semesta, adalah kebalikannya, kita harus beriman dulu, dan Allah pasti akan memberi jalan keluar. Cerita religius tentang Jayaniman inilah yang membuat saya sangat tergerak hati untuk menerima pekerjaan "merencanakan dan mengeksekusi" penataan kawasan wisata Jayaniman-Kopiah. Sudah 13 hari, Lembah Jayaniman dieksekusi sebagai Kolam Bermain Anak dan Taman Keluarga. Sebagai upaya untuk memastikan tumbuh berkembangnya "hormon bahagia" pada anak dan keluarga. Kebahagiaan adalah doa yang kita panjatkan selalu. Ini menjadi kebutuhan bersama dan bagi kami juga menjadi tambahan keyakinan bahwa melalui anak yang berbahagialah, negeri ini akan menjadi lebih baik. Cerita ini pasti akan berlanjut, seiring pembangunannya yang terus dikerjakan dan seiring perjalanan panjang menuju Puncak Kopiah. Legenda tentang betapa nikmatnya hidup ketika mampu meraih kejayaan dan tetap beriman. Semoga......
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com